Preloader

Transformasi Energi

Transformasi Energi

Transformasi Energi

Energi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi PTBA untuk menjalankan usaha, baik di lapangan/ lokasi penambangan maupun di kantor. Saat ini, jenis energi yang digunakan Perusahaan adalah listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Di lapangan, bahan bakar minyak digunakan untuk mengoperasikan mesin, alat berat dan kendaraan operasional. Sedangkan di kantor, energi listrik diperlukan untuk penerangan, menghidupkan berbagai perangkat elektronik, dan sebagainya. Untuk energi listrik, selain mendapatkan pasokan dari PLN, Perusahaan memanfaatkan PLTU milik sendiri, dan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai implementasi komitmen Perusahaan mengembangkan energi baru terbarukan. [GRI 103-1]
 
Sebagai implementasi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik, PTBA telah memiliki Kebijakan Sumber Daya Efisiensi Energi Listrik dan BBM. Untuk menopang kebijakan yang dibuat tahun 2017 itu, Perusahaan telah memiliki manajer energi besertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)/LSP-HAKE sebagai penanggungjawab pelaksanaan kebijakan. Sejalan dengan itu, PTBA juga telah memiliki rencana strategis dengan sasaran dan jadwal yang jelas sebagai dasar pelaksanaan efisiensi energi, dan dilakukan pemantauan dalam pelaksanaannya dengan melakukan audit energi secara internal dan eksternal. [GRI 103-2]
 
Dalam upaya mengurangi penggunaan energi, PTBA telah melakukan sejumlah inovasi dan membawa hasil yang signifikan, yaitu: [GRI 103-3, 302-4]]OJK F.7]
 
1. Program Penggantian Pompa Diesel Menjadi Pompa Listrik
Kegiatan pemompaan pada pertambangan terbuka seperti pertambangan batu bara yang dilakukan oleh UPTE mutlak diperlukan, selain untuk memompa air untuk menyuplai air perkantoran di wilayah tambang, juga pergunakan pada proses penambangan seperti pembersihan belt conveyor, penyiraman jalan, penyiraman area penambangan untuk mengurangi debu, dan yang terpenting dipergunakan untuk penirisan air pada area area cekungan yang telah ditambang yang menjadi penampungan air yang disebabkan oleh serapan air tanah atau air hujan. Pemompaan pengairan tambang di pertambangan batu bara PT Bukit Asam, Tanjung Enim menggunakan 2 jenis penggerak pompa, yaitu pompa dengan penggerak listrik dan pompa dengan penggerak engine.
 
2. Program Elektrifikasi (Shovel Electric & Hybrid Dump Truck)
Salah satu program efisiensi operasional untuk pengendalian biaya dan pengembangan perusahaan adalah Program Elektrifikasi (pemanfaatan peralatan penambangan berbasis listrik) dimana sebelumnya operasional penambangan didominasi dengan sistem penambangan berbasis BBM. Implementasi Sistem Penambangan dengan peralatan penambangan berbasis listrik juga dirancang melalui tahapan-tahapan untuk menyesuaikan dengan target perusahaan jangka pendek dan jangka panjang serta menyesuaikan dengan kesiapan peralatan. Selain itu program ini juga memberikan kontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup, yaitu pengurangan emisi gas rumah kaca, sesuai dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Dari hasil Program Elektrifikasi Dengan diimplementasikannya Shovel Listrik (PC3000-6E) sebanyak 7 Unit dan Hybrid DT (Belaz-75135) sebanyak 40 Unit untuk melakukan pengupasan tanah di Tambang Banko Barat.
 
3. Program digitalisasi sitem pemantauan dan pengendalian CHF
Merupakan program yang bernilai inovasi yang dapat menurunkan konsumsi BBM sebesar 22.795 Liter per Tahun adalah Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian Coal Handling Facility (CHF) sebagai penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 (Core Elements: ERP & MES, Big Data Analytic, Authentication & Fraud, Smart Sensor, Supervisory Control and Data Acquisition, Machine to Machine Communication, Augmented Reality) yang semula dilakukan secara manual menggunakan alat transportasi (mobil tambang) ke seluruh area tambang. Unsur kebaruan adalah bahwa PTBA telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan pemantauan dan pengendalian CHF yang sebelumnya menggunaan alat transportasi menjadi tanpa alat transportasi sehingga konsumsi energi yang sebelumnya dibutuhkan untuk alat transportasi sebesar 1630.8 GJoule per tahun dapat dihilangkan.
 
4. Program Mining System and Information Bukit Asam (MISTER BA)
Salah satu program sistem sistem informasi tambang berbasis teknologi terbaru menggunakan smartphone sehinggan laporan secara real time dan dapat diakses dimanapun dengan menggunakan jaringan internet semula menggunakan menggunakan media email dan menggunakan mobil sarana untuk pengecekan lokasi di tambang.
 
5. Program Engine State Monitoring for Hauling Dump Truck
Engine State Monitoring Low Idle Dump Truck sebagai penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring low idle di unit Hauling Dump Truck. Unsur kebaruan adalah bahwa PTBA telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring low idle time unit Hauling Dump Truck yang. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 2.072 GJoule per tahun (1 liter BBM ? 0,038 GJoule) setara dengan penurunan emisi sebesar 282,8 tCO2e (1 liter BBM ? 0,00267 tCO2e) dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice).
 
6. Program Electricity Vulcanizer
Electricity Vulcanizer sebagai pemanfaatan energi listrik dari PLTU yang semula dari penggunaan genset yang menggunakan bahan bakar solar. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 207 GJoule per Tahun (1 liter BBM ? 0,038 GJoule) setara dengan penurunan emisi sebesar 1 tCO2e (1 liter BBM ? 0,00267 tCO2e) dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice).
 
7. Program Equipment Health Analysis
Equipment Health Analysis sebagai penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring kondisi dan pencatatan halangan unit baik alat tambang utama dan alat penunjang tambang. Unsur kebaruan adalah bahwa PTBA telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring kondii unit yang sebelumnya belum menggunakan sistem tersebut. Melalui program ini perusahaan mampu menurunkan biaya pada tahun 2020 senilai Rp167.863.500,- dengan menghemat konsumsi BBM (Solar) sebesar 27.375 Liter Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi energi sebesar 1059 GJoule (1 liter BBM ? 0,038 GJoule) setara dengan penurunan emisi sebesar 73,09 tCO2e (1 liter BBM ? 0,00267 tCO2e) dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice).
 
8. Program Smart Fuel Flushing
Penggunaan bahan bakar B30 memiliki efek yaitu banyak jelaga dan kotoran pengotor pada bahan bakar membuat perlunya dilakukan flushing fuel pada tangki bahan bakar unit setiap 1000 jam. Alat yang digunakan untuk flushing dihubungkan dengan Lube Truck berbahan bakar BBM. Kegiatan flushing pada fuel di alat berat merupakan pekerjaan rutin yang harus dilakukan untuk mengindari terjadi low power pada alat berat. Program Smart Fuel Flushing Merupakan program yang bernilai inovasi yang menurunkan konsumsi BBM sebesar 25.769,24 liter atau setara dengan 996,91 Gjoule sebagai penerapan pengantian penggunaan BBM menjadi listrik yang semula dilakukan dengan menggunakan kendaraan Lube Truck yang berbahan bakar BBM menjadi Flushing Tools dengan pompa listrik.
 
Dengan berbagai upaya penghematan tersebut, secara keseluruhan, intensitas pemakaian energi listrik di UPTE pada tahun 2021 adalah sebesar 0,024 GJ/ ton, tidak berbeda dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,024 GJ/ton. Hal ini berarti program-program untuk mendukung efesiensi energi masih dilakukan secara kontinu. [GRI 103-3, 302-3] [OJK F.6]

Data lengkap tentang konsumsi, produksi dan penghematan energi selama tahun 2021 disampaikan dalam tabel-tabel berikut:

Transformasi Energi

Untuk konsumsi energi di luar organisasi, seperti penggunaan BBM oleh pemasok/mitra, PTBA tidak bisa melaporkan karena dalam perjanjian kerja sama dengan pemasok tidak terdapat klausul tentang pencatatan volume energi yang dikeluarkan oleh mitra. Namun demikian, sesuai dengan Standar Akuntansi dan Pelaporan Rantai Nilai Korporat (Cakupan 3) Protokol GRK (Gas Rumah Kaca), PTBA melakukan identifikasi konsumsi energi yang relevan di luar organisasi, yaitu kategori hulu berupa perjalanan bisnis, terkhusus perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang. Dalam laporan, perjalanan dengan pesawat terbang merujuk pada perjalanan Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun volume energi atau bahan bakar yang dikonsumsi dari perjalanan dinas dengan pesawat terbang pada tahun 2021, sesuai dengan hasil perhitungan kalkulator emisi karbon ICAO (International Civil Aviation Organization/Asosiasi Penerbangan Sipil Internasional), tercatat sebesar 1.626.983 kg, setara dengan 2.259.699 liter atau setara dengan 77.282 GigaJoule. [GRI 103-3, 302-2]
TOP