FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
PTBA

Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan

Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan

Praktik Penambangan yang Baik
 
Sejalan dengan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan lingkungan, termasuk yang disampaikan oleh beberapa pemangku kepentingan PTBA, maka Perusahaan semakin mengukuhkan komitmen untuk menerapkan penambangan yang baik melalui implementasi metode selective mining. Melalui metode ini, PTBA bisa memastikan bahwa penambangan hanya dibuka pada lokasi tertentu yang sudah dipastikan memiliki cadangan ekonomis. Dengan penerapan metode ini, selain meminimalkan penggunaan lahan yang diganggu, juga meminimalkan emisi karena tidak dilakukan pembukaan lahan yang luas. Untuk melaksanakannya, diperlukan kecermatan tinggi pada saat perencanaan tambang dan data survei geologi yang mencukupi.
 
Setelah lahan final atau selesai dilakukan penambangan, Perusahaan melakukan backfilling yakni mengisi kembali lahan bekas tambang dengan material Potential Acid Forming (PAF) dan Non Acid Forming (NAF), selanjutnya lahan yang akan direvegetasi akan ditebari tanah pucuk. Pada awal penambangan lapisan tanah paling atas atau tanah pucuk dari lahan yang baru dibuka akan diambil dan disimpan di tempat penimbunan tersendiri (stok tanah pucuk). Selama tahun 2021, total pengambilan tanah pucuk mencapai 1.700.789,59 bcm.

Volume Penggunaan Material
 
Hingga akhir tahun 2021, bisnis utama PTBA adalah melakukan pertambangan batu bara. Dengan demikian, Perusahaan tidak melakukan pengolahan terhadap batu bara yang dihasilkan. Batu bara dari penambangan sebagian besar dikirim ke pengguna melalui kereta dan angkutan laut. Sebab itu, material yang dibutuhkan Perusahaan pada umumnya berupa bahan-bahan pendukung kegiatan operasional pertambangan, pelabuhan batu bara, kegiatan kantor dan domestik.
 
Untuk kegiatan administrasi perkantoran, Perusahaan membutuhkan material kertas. Oleh karena penggunaan kertas identik dengan bubur kayu sebagai bahan bakunya, maka PTBA berkomitmen untuk mengurangi penggunaan kertas tersebut. Upaya penghematan penggunaan kertas dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan melakukan pengarsipan dokumen secara digital ke dalam bentuk PDF atau mengompresi dokumen untuk menghemat ruang penyimpanan data. Sementara itu, untuk keperluan surat menyurat, Perusahaan mengembangkan konsep paperless dengan memanfaatkan teknologi electronic mail (email) dan aplikasi e-Office yang dimanfaatkan untuk memfasilitasi aktivitas korespondensi internal. Utilisasi teknologi informasi telah memberikan dampak positif dalam upaya mengurangi penggunaan material kertas.
 
Upaya penghematan yang lain, kepada seluruh pegawai, PTBA mengeluarkan imbauan dan kebijakan untuk menggunakan kertas sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengurangi (reduce) penggunaan dan menghindari terjadinya pemborosan, pengguna kertas diperingatkan untuk mengecek naskah yang akan dicetak dengan teliti sehingga cukup melakukan satu kali cetak dan tidak perlu mencetak ulang. Kertas yang digunakan pun agar dimanfaatkan secara bolak-balik di sisi kertas yang masih kosong (reuse). Sementara untuk kertas yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, Perusahaan menyediakan tempat penumpukan kertas tak terpakai yang nantinya akan diserahkan kepada pihak ketiga untuk didaur ulang. Walau menggunakan material kertas yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan, PTBA tidak menggunakan hasil kertas daur ulang tersebut dalam operasional sehari-hari . [OJK F.5]
 
Dengan berbagai upaya pengurangan kertas tersebut, pada tahun 2021, penggunaan kertas di PTBA tercatat sebesar 13,2 ton, naik dibanding tahun 2020, dengan penggunaan kertas sebanyak 5,93 ton. Kenaikan terjadi karena meningkatnya jumlah pelaporan ke pihak eksternal dalam bentuk hardcopy.
 
Selain kertas, material pendukung yang dipakai PTBA adalah grease (gemuk) untuk pelumas mesin serta bahan peledak untuk menghancurkan permukaan lahan sebelum ditambang. Volume penggunaan material dan bahan pendukung selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan