FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Ada Harapan di Bukit Asam

Ada Harapan di Bukit Asam

3 Februari 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Ada Harapan di Bukit Asam

Penyelesaian proyek perluasan pelabuhan batubara Tarahan di Lampung berpeluang meningkatkan volume penjualan batubara PT Tambang Batubara BukitAsam Tbk (PTBA) pada 2014. Peningkatan kapasitas pelabuhan tersebut ditargetkan rampung menjelang semester II tahun ini.

CIMB Securities dalam risetnya, menyebutkan, pendapatan Bukit Asam tahun ini berpotensi mencapai Rp 12,94 triliun atau meningkat 12,5% dibandingkan estirnasi 2013 sebesar RP 11,5 triliun. Laba bersih diprediksi naik 26% menjadi Rp 1,79 triliun dibandingkan estimasi 2013 senilai Rp 1,42 triliun. Adapun biaya produksi diperkirakan sebesar US$ 45 per ton. 

Analis CIMB Securities Erindra Krisnawan dan Laura Taslim mengungkapkan, peningkatan kinerja keuangan Bukit Asam juga akan ditopang oleh peningkatan kapasitas daya angkut kereta api, selain perluasan pelabuhan batubara Tarahan. 'Volume produksi dan penjualan batubara perseroan bisa melonjak lebih tinggi, jika perluasan pelabuhan Tarahan rampung pada semester 11-2014,' jelas Erindra dan Laura dalam risetnya, 'baru-baru ini. CIMB Securities memperkirakan penambahan kapasitasdaya angkut kereta api batubara dapat menaikkan volume produksi BukitAsam menjadi 16,1 juta ton pada 2014, dibandingkan perkiraan tahun 2013 sebanyak 12,8 juta ton. Sedangkan volume penjualan diperkirakan hanya bertumbuh sekitar 19% menjadi 21 juta ton. 
 
Ekspektasi peningkatan volume produksi dan penjualan tersebut lebih rendahdibandingkan proyeksi manajernen Bukit Asam, yaitu pertumbuhan produksi sebesar 20% menjadi 18 juta ton dan volume penjualan mencapai 39% menjadi 25 juta ton pada 2014. 
 
Tips PTBA 
 
CIMB Securities Rekomendasi : Add (potensi return di atas 10%) Target harga : Rp 12.250 
 
CLSA Asia Securities 
 
Rekomendasi : Outperform Target harga : Rp 10.300 
 
Meski demikian, perseroan tetap dihinggapi sentirnen negatif tahun ini terkait rencana pemerintah, untuk menaikkan royalti penjualan batubara. Jika pemerintah menyetujui peningkatan royalti dari 6,5% menjadi 10%, biaya produksi perseroan bakal meningkat sebesar US$ 2,4 per ton. Kenaikan terse but bisa mengoreksi target laba bersih per saham sekitar 22% selama 2014 2015. 'Kami memperkirakan peningkatan royalti penjualan batubara belum bisa diterapkan tabun ini, karena harga jualnya belum pulih di pasar global. Oleh karena itu, perseroan diprediksi tetap mampu menorehkan peningkatan kinerja keuangan,' jelas Erindra dan Laura. CIMB Securities mempertahankan peringkat add (potensi return di atas 10%) untuk saham PTBA dengan target harga Rp 12.250. Target tersebut juga mencerminkan valuasi PE tabun ini sekitar 13 kali. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEl) pekan lalu, saham PTBA ditutup pada harga Rp 9.250. Sementara itu, tim riset CLSA Asia Securities menyebutkan beberapa faktor positif peningkatan kinerja keuangan Bukit Asam, yaitu peningkatan daya angkut batubara, tingkat margin keuntungan yang paling baik dibandingkan perusahaan sejenis, biaya produksi yang paling rendah, dan pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang. Beberapa faktor positif tersebut mendorong CLSA mernpertahankan rekomendasi outperform saham PTBA dengan target harga Rp 10.300. Target tersebut merefleskikan PER tahun ini sekitar 11,9 kali dan PBV rasio berkisar 2,3 kali. Kenaikan Harga CLSA memproyeksikan penguatan hargajual batubara menjelang semester n