FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
PTBA Incar Ignite Energy

PTBA Incar Ignite Energy

20 Mei 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
PTBA Incar Ignite Energy

Oleh: Ardhanareswari (redaksi@bisnis.co.id)

JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) berencana membeli 15% hingga 30% kepemilikan pada Ignite Energy Resources Ltd., perusahaan batu bara asal Victoria, Australia. 

Milawarma, Direktur Utama PTBA, mengatakan saat ini perseroan tengah menyelesaikan tahap due dilligence terkait proyek teknologi pengolahan batu bara kalori rendah untuk menjadi minyak mentah dan pulverized coal injection (PCI). 

Dia mengharapkan due dilligence akan selesai dalam waktu 6 bulan dari sekarang. "Setelah itu, kami akan masuk ke sana sebagai pemegang saham atau partner. Memang untuk sementara kami tidak mayoritas, tetapi yang jelas tujuannya biar kami ikut merniliki," katanya saat ditemui, Senin (19/5). 

Saat ini, kata Milawarma, perseroan memang masih mengkaji apakah akan ikut serta sebagai dalam pengembangan teknologinya, pengolahan sumber daya batu bara Ignite, atau keduanya sekaligus. 

Sebagai informasi, Ignite Energy Resources memiliki cadangan batu bara hingga 16,4 miliar ton. Menurutnya, pemerintah setempat sangat terbuka dan menyambut keikutsertaan PTBA, terutama dalam mengolah lahan tambang batu bara milik Ignite. Pasalnya, perseroan dianggap sudah mumpuni dan cukup berpengalaman dalam mengolah pertambangan.

Dia menambahkan saat ini Ignite berusaha mengerek kapasitas pengolahan batu bara menjadi minyak mentah dari 1 juta ton menjadi 8 juta ton. Adapun, per 3 ton batu bara dapat menghasilkan 1 baret minyak dan 0,6 ton PCI bahan yang digunakan dalam produksi baja. Lebih lanjut Milawarma menuturkan untuk menggenjot produksi tersebut diperlukan investasi sebesar US$500 juta. Namun, jumlah itu masih bisa berubah. Porsi PTBA dalam pendanaan proyek itu juga akan ditentukan setelah due dilligence rampung. Saat ditanya sumber dana akuisisi atau pendanaan proyek teknologi itu, Milawarna mengungkapkan pihaknya masih cenderung mengandalkan kas internal meskipun rencana itu tidak masuk dalam alokasi belanja modal (capital expenditures) tahun ini. 

"Tetep dari budget kas kami masih Rp3,5 triliun," katanya. Namun, jika nantinya proyek itu sangat menguntungkan dan membesar, PTBA tidak menutup kemungkinan untuk membuka opsi pendanaan lain, "Dia (proyek yang akan diakuisisi) bisa saja rnembiayai dirinya sendiri melalui project financing," ungkapnya 

Di sisi lain Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan sepanjang kuartal 1/2014 perseroan tercatat menyerap capex sekitar 20% dari total belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. "Sebagian besar untuk proyek upgrading Pelabuhan Tarahan." Sepanjang tahun ini, perseroan memang fokus pada pengembangan, di antaranya adalah ekspansi kapasitas Pelabuhan Tarahan yang tadinya hanya 60.000 ton-80.000 ton menjadi 200.0000 ton. 

Perseroan juga tengah mengejar penyelesaian beberapa proyek pembangkit listrik, seperti di mulut tambang Ianjung Enim, Banjarsari, Banko Tengah, dan Pranap. 

DIVERSIFIKASI 

Dihubungi terpisah, analis PT MNC Securities Reza Nugraha menilai langkah itu adalah hal positif bagi perseroan. "Tidak masalah menjadi minoritas. Ini adalah hal yang menarik, di tengah harga komoditas tahun ini yang cenderung menurun," katanya. Mengaku optimistis, dia menguraikan langkah kinerjanya lebih baik akuisisi itu mempunyai dua dibandingkan dengan perolehan dampak positif utama bagi PTBA pada semester 1/2013 yakni diversifikasi pendapatan. Menurutnya, peningkatan itu dan transfer teknologi mememberikan keuntungan jangka panjang meningkatnya volume produksi dan penjualan batu bara perseroan.

Penjualan produk minyak mentah dan PCI berpeluang mengerek pendapatan lain-lain dan pada akhirnya mendorong laba bersih perseroan 

Reza juga menilai kondisi keuangan PTBA sangat sehat dan memungkinkan untuk berekspansi. "Utangnya sangat kecil dan kasnya cukup besar." Sementara itu, soal kinerja paruh pertama tahun ini optimis paling tidak kinerjanya akan lebih baik di bandingkan dengan perolehan pada semester I/2013

Menurutnya peningkatan itu terutama di pengaruhi oleh meningkatnya volume produksi dan penjualan batubara perseroan. Kinerja perseroan juga akan di dukung oleh peningkatan sarana produksi termasuk peningkatan volume pengangkutan oleh kereta di mana perseroan perusahaan bekerja sama dengan PT Kereta  Api Indonesia.

Ignite Energy Resources memiliki cadangan batu bara hingga 16,4 miliar ton. 

PTBA akan menggunakan kas internal untuk mendanai rencana pembelian saham Ignite Energy Resources. 

Sumber: Bisnis Indonesia hal 13 , 20 Mei 2014