FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
PTBA Menargetkan Ekspor Batubara Menopang 60% Pendapatan

PTBA Menargetkan Ekspor Batubara Menopang 60% Pendapatan

2 Januari 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
PTBA Menargetkan Ekspor Batubara Menopang 60% Pendapatan

JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) makin serius melihat potensi pasar ekspor batubara. Perusahaan ini menargetkan ekspor batubara menyokong 60% total pendapatan tahun ini, naik dari tahun lalu yang sebesar 55%. “Sebab permintaan domestik tak terlalu tinggi,” ucap Milawarma, Direktur Utama PTBA, kemarin.

Tahun ini, PTBA ingin menaikkan 25% volume penjualan batubara jadi 22,7 juta – 25 juta ton. Sebagai gambaran, PTBA memproyeksikan penjualan batubara tahun 2013 sebanyak 17,4 juta – 18 juta ton.

Milawarma merinci, produksi tersebut berasal dari produksi sendiri 15 juta – 16 juta ton dan anak usaha 2,5 juta ton. Tahun ini, volume penjualan anak usaha akan naik menjadi 3,5 juta – 4 juta ton. Sampai akhir tahun 2013, PTBA berharap meraih pendapatan Rp 11 triliun.

Selama ini PTBA mengandalkan Cina, Taiwan, dan India sebagai tujuan ekspor batubara. Taiwan membeli 2,24 juta ton atau 36% dar total ekspor di kuartal III-2013 sebanyak 7,02 juta ton.

Selain tiga negara tujuan utama ekspor, PTBA tengah merintis pasar ekspor baru. Tahun lalu, misalnya, PTBA telah memulai ekspor ke Vietnam meski dalam jumlah kecil. Maklum, menurut Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA, permintaan batubara dari Vietnam berpeluang naik dalam dua-tiga tahun ini. PTBA juga akan menambah Myanmar, Pakistan, dan beberapa negara di Eropa. PTBA bahkan telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan partner lokal di Myanmar pada Desember 2013. Tapi, Milawarma merahasiakan partner itu.

Di dalam negeri, PTBA ingin menyelesaikan sejumlah ekspansi yang belum kelar di tahun lalu. Sebut saja proyek pelabuhan, sistem transportasi dengan PT Kereta Api Indonesia dan proyek listrik.

PTBA misalnya akan menuntaskan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x100 megawatt (MW) pada semester I-2014. Targetnya, akhir tahun ini bisa menjual listrik 2x110 MW sampai 2x125 MW.

Proyek PLTU berkapasitas 2x600 MW di Banko Tengah, Muara Enim, Sumatera Selatan senilai US$ 1,59 miliar juga dikebut. PTBA meraih pinjaman US$ 1,2 miliar dari China Huadian Hong Kong Co Ltd dan sisa US$ 39 juta dari kas .

Pada penutupan bursa, Senin (30/12), harga PTBA di posisi Rp 10.200 per saham.

By: Annisa Aninditya Wibawa 

Source: Kontan, 2 January 2014