FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Profit Bukit Asam Menanjak 4% Pada Biaya Rendah

Profit Bukit Asam Menanjak 4% Pada Biaya Rendah

30 April 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Profit Bukit Asam Menanjak 4% Pada Biaya Rendah
Perubahan dengan penyesuaian yang positif dalam strategi dan operasi telah terbukti bermanfaat bagi penambang batubara milik negara.
 
Oleh: Muhamad AI Azhari 
 
Bukit Asam, penambang batubara negara, membukukan peningkatan 3,9% dalam laba kuartal pertama tahun ini, sebagian berkat upaya pemotongan biaya produksi dan penerapan strategi pemasaran baru. 
 
Pendapatan bersih di Bukit Asam (PTBA) meningkat menjadi Rp 536 miliar pada periode Januari-Maret tahun ini dari Rp 493 miliar pada periode yang sama tahun lalu, sebagaimana yang disampaikan oleh perusahaan dalam sebuah pernyataan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin.
 
Penjualan naik 11% menjadi 2,77 triliun ($42,4 juta), meskipun adanya penurunan indeks patokan penjualan global rata-rata batubara pada periode ini.
 
“Kinerja keuangan PTBA yang lebih kuat didukung oleh keputusan untuk mengoptimalkan operasi pertambangan dan strategi pemasaran '7 pasar merek',” Sebagaimana yang disampaikan perusahaan dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan, Joko Pramono. Penjualan batubara PTBA, termasuk yang disumbangkan oleh anak perusahaannya, International Prima Coal, naik 3,9% menjadi 3,76 juta ton. Sejak 2012, PTBA telah berhasil membuat perubahan dalam sumber daya, dari sebelumnya mengandalkan BUMN Perusahaan Listrik Negara, atau PLN, hingga sekarang menjadi menggunakan generator sendiri.
 
Peralatan dan fasilitas perusahaan tambang Tanjung Enim dan pelabuhan Tarahan di Lampung yang memfasilitasi pengangkutan keluaran batubara digerakkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar batubara masing-masing. Setiap kelebihan kapasitas dijual kepada PLN. PTBA mengatakan bahwa bahkan 64,7% kenaikan tarif listrik untuk perusahaan-perusahaan besar, yang direncanakan oleh PLN untuk diterapkan secara bertahap, tidak akan menurunkan 11% kenaikan penjualan hingga Rp 2,71 miliar dalam performa keuangan. 
 
PTBA mengatakan telah beroperasi lebih efisien dibandingkan dengan pesaing utama yang berada di bawah tagihan listrik tinggi dan bahan bakar solar yang mahal untuk mendukung kegiatan pertambangan mereka.
 
'Perusahaan optimis akan mampu memenuhi target kinerja,' sebagaimana yang disampaikan oleh PTBA dalam sebuah pernyataan. Perusahaan berencana untuk mendukung pertumbuhan yang ditargetkan melalui peningkatan mutu infrastruktur, yang mencakup perluasan kapasitas pelabuhan Tarahan hingga 25 juta ton dari sebelumnya 13 juta ton. Perusahaan juga mengharapkan transportasi batubara melalui kereta KAI untuk berkembang lebih jauh. Sejak mengadopsi skema pertambangan selektif tahun lalu, PTBA telah memfokuskan upaya ekstraksi batubara kalori tinggi dari tambang-tambang untuk pasar luar negeri. Keluaran berkalori medium dijual kepada pelanggan domestik. Saham PTBA naik 0,25% menjadi Rp 10.175 di BEI pada hari Senin, dibandingkan dengan 1,61% penurunan pada indeks yang lebih luas.
 
PTBA juga telah berhasil meningkatkan kapasitas angkut setelah mencapai kesepakatan dengan operator kereta negara, Kereta Api Indonesia (KAI), pada bulan Juni tahun lalu, yang  menyumbangkan 41 kereta dan 230 gerbong baru ke perusahaan agar bisa mengantarkan jumlah batubara yang lebih besar dari wilayah tambang Tanjung Enim sampai ke fasilitas di pelabuhan Tarahan dan pelabuhan Kertapati di Palembang. Pada kuartal pertama tahun ini, jumlah batubara yang diangkut oleh perusahaan melalui kereta KAI yang baru mencapai 3,41 juta ton, naik 8% dari periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, PTBA berharap untuk menaikkan penjualan batubara menjadi 24,7 juta ton, sebuah peningkatan signifikan sejumlah 39% dari 17,8 ton pada tahun 2013.