FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
PTBA Akuisisi Perkebunan Rp. 861,38 Miliar

PTBA Akuisisi Perkebunan Rp. 861,38 Miliar

22 Oktober 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
PTBA Akuisisi Perkebunan Rp. 861,38 Miliar

JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk., melalui anak usahanya PT Bukit Multi Investama, mengakuisisi seluruh saham perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Sawindo Permai senilai Rp. 861,38 miliar. PT Bumi Sawindo Permai (BSP) memiliki luas 8.346 hektare yang merupakan bagian dari wilayah izin usaha pertambangan (IUP) Bukit Asam di area Banko, Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Adapun, 34.6 hektare di antaranya berupa pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton per jam tandan buah segar dan pembangkit listrik berbahan bakar limbah kelapa sawit dengan kapasitas lima megawatt.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono mengungkapkan akuisisi tersebut merupakan langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan batu bara bagi pernbangkir listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang milik perseroan. Pasalnya, terdapat cadangan batu bara di wilayah tersebut. Terdapat cadangan batu bara sebesar 580 juta ton dari total cadangan sebesar 1,99 miliar ton yang dimiliki PTBA (Bukit Asam),katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10). Menurutnya, keberadaan perkebunan BSP tersebut merupakan sinergi positif untuk pengembangan grup usaha PLTU Mulut Tambang yang sedang dalam proses pernbangunan. Batu bara dari lahan perkebunan tersebut nantinya akan digunakan untuk PLTU Banko Tengah dengan kapasitas 2 x 620 megawatt. PLTU yang digarap anak usaha PTBA, PT Huadian Bukit Asam Power, bersama China Huandian tersebut dijadwalkan beroperasi pada 2017. Adapun, PLTU yang pembangunan seluruh sistem jaringannya ditaksir mencapai US$1,6 miliar ini dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatra dan Jawa. Diperkirakan, kebutuhan batu baranya 5,4 juta ton per tahun atau 150 juta ton untuk kontrak pasokan selama 25 tahun. Kontrak tersebut merupakan bagian dari kontrak pasokan jangka panjang perseroan saaf ini yang mencapai 574 juta ton.

Sementara itu, PTBA akan segera mengoperasikan secara komersil PLTU Banjarsari dengan kapasitas 2 x 110 megawatt di Labat, Sumatra Selatan. "PLTU Banjarsari akan beroperasi pada November 2014," katanya kepada Bisnis melalui pesan singkat, Selasa (21/10). PLTU yang menjadi independent power producer (IPP) pertama milik perseroan tersebut diperkirakan menyerap batu bara sebanyak 1,4 juta ton per tahun. PTBA berniat menjadi perusahaan energi pada 2018 dengan menjual listrik minimal 1.500 megawatt. Adapun proyek pembangunan power plant diproyeksikan mencapai 3.500 MW. Sepanjang paruh pertama tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut berhasil meraup pendapatan senilai Rp. 6,43 triliun.

(Sumber: Bisnis Indonesia hal 9. 22 Oktober 2014)