FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Air Bersih untuk Korban Banjir

Air Bersih untuk Korban Banjir

15 Februari 2022

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Air Bersih untuk Korban Banjir Tim CSR PT Bukit Asam Tbk menyisir korban banjir, bagikan nasi kotak dan air bersih di sekitar Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, pada 27 Desember 2021.
 
Senior Manajer CSR Bukit Asam, Hartono, melalui Asisten Manajer Bina Lingkungan, Listati bahwa, hujan lebat disertai angin kencang di sekitaran Kecamatan Lawang Kidul membuat sejumlah perkampungan warga terkena banjir. “Tak hanya banjir saja, karena hujan deras juga terjadi longsor di beberapa titik, untuk itu kita sengaja turun untuk mengecek langsung lokasi banjir dan melihat apa saja yang diperlukan oleh warga yang terdampak,” katanya.
 
Listati menambahkan, selain itu sebagai aksi cepat tanggap darurat, pihaknya juga memberikan bantuan darurat untuk para warga. “Di antaranya, berupa nasi kotak dan juga air bersih, di beberapa titik yang terkena banjir dan longsor, di antaranya di Desa Tegal Rejo, Lingga, Keban Agung dan yang lainnya,” katanya.
 
Menurut Listati, di tengah kondisi cuaca yang ekstrim saat ini, pihaknya selalu siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.”Di manapun dan kapanpun itu, kita siap turun ke lapangan, dan juga bantuan pun akan kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang terdampak, tapi harapannya jangan sampai ada musibah,” katanya.
 
Diharapkannya bantuan yang diberikan bisa sedikit meringankan beban korban yang terdampak. “Ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa menghibur dan membantu mereka yang sedang tertimpah bencana,” katanya. Sementara itu, Rahman (23) salah satu korban banjir mengaku bahwa banjir tersebut terjadi karena hujan deras yang mengguyur Kecamatan Lawang Kidul semalaman.
 
“Kedalaman air bervariasi, ada yang hampir sepinggang orang dewasa, ada juga yang di atas lutut, dan hujan deras memang tidak berhenti semalaman,” katanya. Katanya akibat kejadian tersebut, anak dan istrinya terpaksa diungsikan ke rumah orang tuanya, mengingat semua barangnya terendam banjir.